Kamis, 01 Agustus 2024

Semua Hal Tentang Logo yang Harus Kamu Ketahui!

Semua Hal Tentang Logo yang Harus Kamu Ketahui

Semua Hal Tentang Logo - Sudah sekian lama mimin tidak lagi menulis di blog kesayangan ini. Beberapa hari belakangan, kondisi mimin sedang drop, tidak dalam performa terbaik untuk bisa menuliskan sebuah konten.

Tapi, hari ini mimin telah kembali. Mimin kembali kepada pembaca setia sekaligus dengan membawakan obat pelepas rindu. Ya, mimin memberikan kepada kamu konten terbaru. Konten terbaru yang bakal mimin bahas kali ini adalah semua hal tentang logo.

Kalian pasti sudah tahu tentang apa itu logo bukan?. Logo adalah identitas visual dari sebuah perusahaan, organisasi, ataupun bisnis. Logo sebagai identitas visual adalah bagian dari penerapan teknik marketing brand image.

Brand image sendiri adalah persepsi yang terbentuk dari target audience ketika melakukan interaksi pada apapun yang berhubungan dengan brand, salah satunya adalah logo. Misalnya ketika kamu melihat gambar logo di bawah ini.

Logo Baru BMW

Logo Baru BMW

Kamu pasti akan langsung terngiang akan sebuah desain mobil yang canggih serta elegan bukan?.

Karena logo adalah bagian dari teknik penerapan brand image, maka secara garis besar logo ditujukan untuk keperluan branding. Branding adalah kegiatan untuk dapat menginformasikan kepada target audience, karakteristik seperti apa kamu ingin dikenal.

Selain itu, logo juga sangat diperlukan untuk strategi emotional marketing. Sebuah metode pemasaran yang memanfaatkan emosi audiens untuk bisa mengingat brand atau pesan promosi.

Kombinasi Warna yang Sering Digunakan untuk Logo

Psikologi Warna untuk Logo

Sumber: Aksaralab.com

Tidak heran jika kebanyakan logo menggunakan kombinasi warna yang dapat memengaruhi psikologi seseorang. Ada beberapa jenis warna yang umum digunakan untuk keperluan logo. Sebut saja warna;

- Biru (mencerminkan sifat kepercayaan, keamanan, ketenangan)

- Merah (mencerminkan gairah, enerjik, dan keberanian)

- Hijau (mencerminkan kealamian, keuangan, dan kesehatan)

- Ungu (mencerminkan kekayaan dan kemewahan)

- Kuning (mencerminkan kebahagiaan dan keceriaan)

- Hitam (mencerminkan elegan, eksklusif, dan formal)

- Oranye (mencerminkan antusiasme dan juga kreativitas)

dan lain-lain.

Kamu bisa saja menggunakan kombinasi antara 7 warna ini.

Logo sendiri terdiri dari banyak jenis. Berdasarkan klasifikasi bentuknya, logo dapat kita pahami menjadi 6 jenis. 6 bagian itu adalah;

- Letter Mark

- Wordmark

- Pictorial Mark

- Abstrak

- Maskot

- Kombinasi

Mimin akan menjelaskannya satu per satu secara lengkap untuk kamu dapat dengan mudah memahaminya. Jadi simak baik-baik ya!.

Jenis Jenis Logo

1. Letter Mark

Logo CNN

Logo CNN

Jenis logo yang pertama adalah Letter Mark. Kita juga bisa menyebutnya sebagai monogram. Letter Mark adalah logo yang memanfaatkan 2, 3, atau 4 huruf dari inisial brand tertentu. Ada banyak brand ternama yang menggunakan logo jenis ini. Kita dapat menyebut banyak contohnya, dimulai dari;

- HP

- CNN

- BBC

- IBM

- FX

- NB

- JVC

- P&G

- TNT

dan lain sebagainya.

2. Wordmark

Logo Vidio

Logo Vidio

Jenis logo kedua yang kita bahas adalah wordmark. Hampir mirip dengan jenis logo pertama tadi, sama-sama menggunakan huruf sebagai basis utama ide logonya. Tapi bedanya, wordmark tidak menggunakan inisial brand, alias menggunakan seluruh nama brand sebagai logonya.

Sama seperti sebelumnya, kita juga dapat menyebutkan banyak contohnya, dimulai dari;

- Intel

- Vimeo

- Vidio

- Google

- Volvo

- Panasonic

- SHARP

- Logitech

- Oracle

- Ebay

- Tiffany & Co

- The New York Times

dan lain-lain.

3. Pictorial Mark

Logo Evernote
Logo Evernote

Jenis logo berikutnya adalah pictorial mark. Sesuai dengan namanya, jenis logo satu ini, memanfaatkan gambar atau simbol tertentu, yang dapat melambangkan sebuah brand. Pada umumnya, simbol yang digunakan berbentuk hewan atau pun buah.

Beberapa contoh dari jenis logo ini adalah;

- Apple

- Traveloka

- Playboy

- Honda

- Chevrolet

- Facebook

- Linux

- Python

- Evernote

- Zynga

dan lain-lain.

4. Abstrak

Logo Slack

Logo Slack

Selanjutnya ada jenis logo abstrak. Jenis logo ini, hampir mirip dengan jenis logo sebelumnya, hanya saja bentuknya bersifat asimetris. Ada banyak contoh yang bisa temukan dari jenis logo satu ini. Sebut saja seperti;

- Adidas

- Pepsi

- Slack

- Pertamina

- Airbnb

- Pelindo

- Chevron

- Mastercard

dan lain-lain.

5. Maskot

Logo MrClean

Logo Mr.Clean

Di nomor 5, ada logo maskot. Seperti yang sudah bisa kamu tebak, logo ini menggunakan maskot tertentu, yang itu bisa saja berupa karakter dari founder bisnis, atau karakter lain yang dapat menggambarkan brand. Ada banyak contoh logo maskot yang bisa kita temukan, dimulai dari;

- Pringles

- MrClean

- MailChimp

- MrMuscle

- Michelin

- Reddit

- Wendy's

- Quaker

- Monopoly  

6. Kombinasi

Jenis logo terakhir yang bakal kita bahas adalah jenis logo yang paling populer. Karena hampir digunakan oleh sebuah brand yang ada. Logo kombinasi adalah logo yang menggabungkan 2 atau lebih unsur daripada jenis-jenis logo sebelumnya.

Beberapa contoh logo yang tadi telah kita sebutkan, juga ada yang tergolong ke dalam kategori logo kombinasi ini.

Bagaimana Logo Harus Dibuat?

Bagaimana Caranya Membuat Logo yang Menarik

Sumber: Depositphotos.com

Bagaimana caranya logo harus dibuat?. Apakah memerlukan kemampuan grafis yang andal? ya sudah pasti. Apakah memerlukan proses riset yang mendalam? apa lagi ini.

Selain 2 hal tersebut, kamu juga harus bisa memasukan 5 elemen penting ke dalam logo yang bakal dikreasikan. 5 elemen penting ini adalah;

1. Unik

Ya, logo yang kamu kreasikan harus bersifat unik, tidak sama atau hampir serupa dengan logo brand-brand yang sudah ada. Apabila sebuah logo tidak unik, kemungkinan besar kamu yang membuatnya akan terkena masalah hak cipta atau hak kekayaan intelektual.

Brand yang punya logo tidak unik, cenderung meniru logo brand yang sudah ada, akan mendapatkan cap buruk di mata pelanggan. Brand perception negatif seperti brand tidak profesional, tidak kreatif, tidak inovatif, akan tercipta.

2. Mudah Diingat

Ya, elemen satu ini jangan sampai terlupakan di dalam logo yang bakal kamu kreasikan. Apabila sebuah logo terngiang di kepala calon pelanggan, maka tujuan daripada logo untuk membantu brand mudah diingat, akan tercapai. Ini akan membantu bisnis untuk meningkatkan brand awarenessnya.

3. Serba Guna (Fleksibel)

Di era serba digital marketing sekarang ini, pebisnis dituntut untuk bisa menjalankan hampir semua jenis channel marketing yang ada. Dimulai dari media sosial, website, podcast, dan bahkan web application/mobile.

Kondisi seperti ini jelas memaksa pebisnis untuk bisa menemukan formula brand image, yang tidak lain adalah logo, untuk bisa tampil sempurna di berbagai platform. Ada banyak contoh logo serba guna atau fleksibel yang bisa kamu temukan.

Contoh yang paling terbaik, tentu saja adalah Google, dengan kombinasi warna biru, merah, kuning dan hijaunya.

Contoh lain, kita dapat menyebut brand Hubspot, Kodak, Facebook, Walt Disney, dan lain-lain. 

4. Sesuai dengan Target Audience

Keempat adalah memastikan bahwa logo yang dikreasikan sesuai dengan target audience. Semisal target audience yang ingin disasar adalah mereka yang suka akan makanan dan minuman. Maka salah satu warna dasar yang bisa dipilih untuk logo brand kamu adalah merah atau kuning, atau kombinasi antara keduanya.

Hal ini sesuai dengan psikologi yang dimiliki kedua warna tersebut. Di mana merah melambangkan gairah dan kuning melambangkan kebahagiaan. Ya, kurang lebih jadinya, Gairah yang Membahagiakan.

5. Tahan Lama

Yang terakhir adalah logo yang dikreasikan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama. Hal ini wajar mengingat logo digunakan untuk membangun subliminal messages pada pelanggan. Jadi diperlukan penyampaian yang konsisten.

Sering gonta ganti logo malah akan membuat brand kamu sulit dikenali.

Tambahan, buatlah logo yang ada dengan menyematkan elemen SEDERHANA

Baca Juga: Yok Belajar KISS, Teknik Ampuh untuk Dapatkan Perhatian Pelanggan!

Kenapa Logo Bisnis Harus Fleksibel?

Mimin sudah menjelaskan sedikit tentang alasan mengapa logo bisnis harus fleksibel sebelumnya. Secara garis besar, logo bisnis yang fleksibel dapat membantu kamu untuk lebih mudah beradaptasi pada berbagai jenis strategi marketing, baik itu yang digital ataupun tradisional.

Logo Pepsi

Logo Pepsi 2008-2022

Tapi, ada satu alasan kuat lainnya yang mimin temukan. Alasan tersebut mimin dapatkan dari salah satu strategi marketing brilian, Pepsi. Alasan tersebut adalah logo yang dapat Menjadikan Kamu Lebih Kreatif!.

Disclaimer terlebih dahulu, mimin bukan pecinta minuman ini, dan alhamdulillah sudah lama masuk black list mimin.

Kembali ke laptop, saat itu Pepsi melakukan strategi marketing bersama dengan agency marketing Alma. Alma saat itu memiliki tugas utama untuk bisa mempromosikan Pepsi sebagai minuman pendamping terbaik untuk brand Burger King, dibandingkan kompetitornya, yakni Coca-Cola.

Dalam prosesnya, agency marketing Alma berpikir keras untuk dapat mempromosikan Pepsi tanpa harus menghadirkan reaksi negatif dari brand burger tersebut. Selain itu, Alma dituntut bisa memberikan ide kampanye konten selama Hari Burger Nasional berlangsung.

Tidak kehabisan akal, Alma kemudian memanggil ahli origami terkenal untuk bisa menemukan logo pepsi di antara kombinasi warna logo Burger King. Tak butuh waktu lama, ahli origami tersebut berhasil menemukan kombinasi warna yang tepat sesuai dengan logo Pepsi.

Iklan Better With Pepsi

Iklan Better With Pepsi

Ditambah lagi dengan hadirnya copy ads sederhana, tapi nendang banget. Better with. Mereka juga menjalankan kampanye better with ini di media sosial (konsep viral marketing) menggunakan hashtag #BetterWithPepsi.

Semua orang pun berlomba-lomba untuk menemukan kombinasi warna logo Pepsi di brand-brand lain, dan kemudian menguploadnya di media sosial. Super jenius!.

Selaras dengan apa yang dilakukan oleh Alma ini, tim marketing Audi juga melakukan hal yang sama. Hanya saja dengan cara yang lebih ekstrim. Kamu bisa melihat contohnya langsung melalui video di bawah ini;

Pergantian Logo itu Mungkin Terjadi, Bisa Sukses dan Bisa Gagal

Memang benar kalau logo yang baik itu adalah logo yang tidak pernah berubah atau konsisten. Tapi, perlu diketahui bahwa perubahan logo itu mungkin saja terjadi. Apalagi jika sebuah brand belum memiliki value yang kuat.

Dan biasanya terjadi pada masa-masa awal brand tersebut beredar di tengah masyarakat.

Makna dan Sejarah Logo Apple

Perubahan Logo Apple

Perubahan Logo Audi

Perubahan Logo Audi

Perubahan Logo Canon dari Masa ke Masa

Sumber: Japancamerahunter.com

Dapat dikatakan bahwa perubahan logo yang dilakukan 3 brand di atas yakni Apple, Audi, dan Canon sukses besar.

Lalu, bagaimana dengan contoh perubahan logo brand yang gagal?. Kita dapat melihat contohnya pada kasus GAP, brand ternama di industri pakaian. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1969 dan sudah memiliki jaringan pengecer khusus global terbesar di seluruh negara Eropa dan Asia.

Di tahun 1990 hingga 2010, GAP konsisten menggunakan logo di bawah ini;

Logo GAP Sebelum Diganti

Logo GAP Sebelum Diganti

Sebuah kotak biru tua yang menampilkan teks GAP jenis serif putih sederhana.

Tahun 2010, GAP mengalami imbas penurunan penjualan berkat Krisis Keuangan Internasional di tahun 2008. Imbas penurunan penjualan ini kemudian membuat jajaran orang-orang penting GAP melakukan gebrakan.

Mereka ingin melakukan Rebranding Visual. Langkah pertama yang diambil adalah dengan mengubah logo GAP lama menjadi logo baru seperti gambar di bawah ini;

Rebranding Logo oleh GAP

Sumber: Thebrandingjournal.com

Logo ini, dirancang oleh agency Laird and Partners yang punya reputasi kuat di bidang branding dan komunikasi industri fashion. Pergantian logo ini sendiri, menelan biaya hingga Rp. 100 juta. Bill Chandler, Wakil Presiden Komunikasi GAP saat itu mengatakan;

"Kami percaya ini adalah ekspresi yang lebih kompetitor dan modern. Satu-satunya anggukan ke masa lalu adalah masih ada kotak biru, tetapi terlihat lebih ke depan"

Logo baru GAP ini diharapkan mampu menghadirkan transisi GAP yang "Klasik ala desain Amerika" menjadi "modern, seksi dan keren". Logo ini sendiri resmi digunakan pada 6 Oktober 2010.

Meskipun harapan yang dilontarkan dari pihak GAP seperti itu, tapi, fakta di lapangan mengatakan hal yang sebaliknya. Banyak yang bilang kalau pergantian logo GAP ini hanyalah hasil dari sebuah kepanikan sesaat.

Hanya 6 hari logo itu bertahan, 12 Oktober 2010, logo lama kembali digunakan. Dari kejadian GAP ini, kita dapat belajar bahwa rebranding bukanlah langkah mudah yang dapat diambil. Terlebih bagi mereka yang sudah lama dikenal.

Kondisi penurunan penjualan, tidak selalu harus disikapi dengan Rebranding. Terkadang, kita hanya perlu bersabar dengan menerapkan berbagai strategi mainstream seperti diskon, potongan harga dan lain sebagainya.

Logo Miniso Adalah Kasus yang Berbeda

Setelah mengetahui pergantian logo yang gagal dari GAP ini, kamu mungkin sekilas bakal ingat dengan brand asal China, Miniso. Perlu diketahui bahwa pergantian logo yang dilakukan Miniso disebabkan oleh hal yang berbeda.

Brand image yang dilakukan Miniso pada awal masa beredarnya benar-benar terlalu out of the box. Mereka seperti mengakui dirinya sebagai brand dari Jepang, padahal tidak sama sekali.

Kamu bisa membaca lebih lengkap tentang perubahan logo Miniso ini, melalui link artikel di bawah;

Baca Juga: Bagaimana Brand Image Dapat Memengaruhi Bisnis?

Apa yang Membuat Logo Begitu Mahal?

Logo Pertamina

Logo Pertamina

Perlu diketahui bahwa logo "sederhana" Pertamina di atas adalah seharga USD 350.000. Jika dihitung dengan kurs rupiah sekarang di tahun 2024, maka harga logo ini mencapai angka 5.6 miliar. Logo ikonik Pertamina ini sendiri pertama kali muncul di tahun 2005, menggantikan logo lamanya, yang seperti ini;

Logo Pertamina Lama

Logo Pertamina Lama

Jika kita lihat sekilas, kita yang bukan orang grafis pasti berkata di dalam hati, "padahal logonya gitu doang, tapi kok bisa mahal banget ya".

Ada banyak alasan mengapa sebuah logo itu bisa mahal. Tapi, ada 3 alasan kuat mengapa logo bisa berharga jutaan hingga miliaran. 3 alasan itu dimulai dari;

1. Proses Riset yang Tidak Sebentar

Apa yang membuat logo begitu mahal, adalah karena proses riset yang diperlukan tidak sebentar. Seorang logo desainer harus dapat memahami arti atau makna dari setiap elemen logo yang bakal ditampilkan. Dimulai dari warna, bentuk, penggunaan simbol ataupun maskot tertentu.

Apakah elemen-elemen tersebut mampu menggambarkan brand value yang ingin ditampilkan atau tidak. Sesuai dengan target audience bisnis atau tidak, dan lain-lain.

Adapun proses riset untuk desain logo sendiri, terdiri dari banyak jenis model analisis. Dimulai dari;

- SWOT

- 5W1H

- Visi Misi

- Filosofi

- Positioning

- Observasi

- Studi Literatur

dan lain-lain.

2. Logo itu Menggambarkan Identitas Perusahaan

Ya, logo Gucci misalnya. Mereka menggunakan logo sederhana dengan warna hitam, yang menggambarkan elegan, eksklusif, dan formal. Format lingkaran hampir sempurna di dalam logo Gucci sendiri menggambarkan kelanjutan dan juga perlindungan.

3. Kualitas Kinerja dan Pengalaman Desainer

Terakhir, adalah kualitas kinerja dan pengalaman desainer logo yang memang sudah berada di level yang tertinggi. Mereka yang sudah berkecimpung di dunia desain grafis selama berpuluh-puluh tahun dan juga sudah memiliki banyak klien, terlebih klien papan atas, tentu memiliki harga jasa yang selangit.

Logo itu, sebenarnya hanya 10% dari kekuatan branding. Tapi, ketika kamu sukses dengan 90% effort sisanya, maka di masa mendatang, cukup dengan 10% ini saja, kamu sudah bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Inilah penjelasan lengkap tentang semua hal tentang logo yang harus kamu ketahui.

Ingin dapatkan insight terbaru lainnya?. Silahkan ikuti terus blog ini, atau kamu bisa follow Instagram mimin di @andrimarzaakhda.

Semoga bermanfaat.

39 comments:

  1. Kalau ane mah logo kata om. Lebih jelas aja dan bisa diukir dengan kreativitas di hurufnya itu...


    Newsartstory

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wordmark logo memang lebih jelas dan mudah diingat. Tidak heran kalau brand besar banyak menggunakan logo jenis ini

      Hapus
  2. Menarik sekali ulasan semua hal terkait logo ini.
    Asliiii sukses besar itu logo Apple, Audi dan Canon. Logo baru lebih pas, keren, pokoknya jempol! Nah, kalau GAP bener banget, logonya bagusan yang lama, tak heran bertahan 6 hari saja...
    Ternyata sebegitu berperan logo, pantesan mengapa sebuah logo itu bisa mahal sebab perlu riset lama, menggambarkan identitas perusahaan juga kualitas dan pengalaman desainernya

    BalasHapus
  3. Penting banget kita menentukan logo itu kaya logo blog juga ya biar nggak gampang ganti2 terus. Setiap warna punya arti tersendiri dan mencerminkan logo tersebut. Ternyata apple pernah ganti juga ya, gambar pertama nggak mencerminkan buah apple 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak nyangka banget kan, ternyata Apple dulunya logonya pernah seperti itu..

      Hapus
  4. Salam kenal Kak. Nah kami (aku dan suami) pernah buka bisnis percetakan dan jasa logo. Karena belajarnya otodidak maka belum mengerti filosofis logo. Ternyata tiap warna ada artinya ya.
    Emang logo bisa mahal tapi sayang masih banyak yg nawar fee bikin logo jadi cuma 50-100rb aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaps terkadang desainer logo sering dianggap remeh.

      Hapus
  5. Logo Canon ternyata banyak berganti ya. Pertamina dulu dua kuda laut merah ya menjadi tiga warna dengan bentuk sedemikian rupa. Awalnya masyarakat kaget sekali dengan perubahan logonya. Lama-lelamaan terbiasa. Pepsi pun demikian, juga brand lainnya. Butuh waktu dan dana yang besar untuk hal ini. TFS mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaps, perubahan logo terlebih untuk brand yang sudah lama mengudara itu tidaklah mudah.

      Hapus
  6. Sejujurnya aku sudah ada rencana untuk membuat logo untuk brandingan diriku sendiri, tapi belum menemukan value yang pas untuk diterapkan di logo tsb. thx sdh memberi gambaran

    BalasHapus
  7. Logo itu ibaratkan wajahnya sebuah brand, kalau wajahnya cakep dan sesuai sama tone-nya brand, pasti bakal diingat. Itulah kenapa logo apple tanpa namanya atau tulisan saja, orang sudah banyak yang kenal. :D

    BalasHapus
  8. Biasanya semakin simpel logo, harganya semakin mencengangkan ya heheheheheh...... Sebagai seorang desainer amatir, saya selalu tertarik dengan dunia branding. Artikel ini memberikan banyak insight baru tentang logo.ntar mau coba praktekin

    BalasHapus
  9. Aku jadi paham bih kenapa kalau perbankan tuh senang pakai tone biru, hjau, sama merah deh jadinya. Ternyata warna yang dipilih itu juga punya makna atas harapan, visi misi, dan sebagainya yang ingin dikenalkan ya.

    BalasHapus
  10. Betul-betul menarik sekali artikel terkait logo ini ya kak.
    pantesan Biaya bikin logo kepada profesional harganya sungguh fantastis.
    Ada beragam pola mulai dari tulisan sampai ke beberapa aspek ikut menjadi tambahan perspektifnya

    BalasHapus
  11. Menarik artikelnya. Logo perlu didaftarkan hak kekayaan intelektual untuk mendapatkan perlindungan hukum dan tidak ditiru, mirip pun bisa digugat. Apalagi mereka juga di dalamnya. Ingat dulu merek teh sosro ditiru namanya teh sisri hehe..

    BalasHapus
  12. Wahh, ternyata banyak juga insight yang aku nggak tahu tentang logo. Biasanya kalau ada orang suruh buatin logo ke aku (untuk rumah belajar) aku pake canva walau katanya lebih profesional kalau pakai Photoshop. Dan untuk membuat suatu logo Aku biasanya sesuai permintaan yang punya, dan nggak punya banyak ide buat mengkreasikan nya sendiri. Di artikel ini aku jadi bisa punya pegangan jika suatu hari nanti bakal buat logo lagi

    BalasHapus
  13. Baru tau yang pewarnaan logo pepsi ternyata ada kaitan dengan burger king. Penting juga ya memikirkan bentuk logo yang enak n mudah diingat

    BalasHapus
  14. Terima kasih sudha mengingatkan kembali mengenai warna logo ini, saya dulu juga kalau buat logo ngasal gitu, ternyata saya baca-baca setiap bentuk, warna atau apapun yang ada di logo itu ada filosofinya, dan ga boleh sembarangan, pastinya artikel ini bermanfaat buat yang sedang membuat logo

    BalasHapus
  15. Baru tahu logo apple, canon, dan audi awalnya enggak banget ya hehe. Untung mereka merubahnya jadi seperti sekarang. Untuk gap juga baru tahu kalau pernah ganti tapi tidak bertahan

    BalasHapus
  16. Ternyata ngak mudah ya menemukan logo yang tepat, sesuai dengan branding yang diinginkan, ngak heran jika banyak perusahaan yang memilih bekerjasama dengan konsultan atau perusahaan yang khusus menangani pembuatan logo. Apalagi banyak logo yang nyaris mirip-mirip, kalau konsumen ngak jeli bisa salah wkwkwk. Bahkan logo bisa dijadikan identitas yang mudah dikenali masyarakat tidak hanya konsumennya, benar-benar harus jeli memilih logo.

    BalasHapus
  17. Logo juga termasuk hak kekayaan intelektual lo dan bisa didaftarkan sehingga mempunyai perlindungan hukum. Kerennya kreator logo ini bisa membuat masyarakat mengingat produknya karena khasnya logo produk

    BalasHapus
  18. Bahasan yang menarik nih. Ternyata memang ga boleh sembarangan banget ya bikin logo itu, bahkan setiap warna saja mempunyai warna makna yang mendalam. daging nih informasinya

    BalasHapus
  19. Logo memang harus jadi magnet tersendiri ya bagi sebuah merek. Logo yg gampang diingat dan menarik perhatian tanpa diembel-embeli kalimat panjang tentu bisa dikenali dengan cepat. Ga sembarang orang bisa bikin logo tapi ga semua orang juga bisa mengapresiasi hasil logo seorang desainer

    BalasHapus
  20. Artikelnya menarik sekali, jadi nambah wawasan tentang logo.
    Baru tau ternyata membuat logo tidak boleh sembarangan ya. Tiap warna dan gambar mengandung arti tersendiri untuk brand yang bersangkutan.

    BalasHapus
  21. Wah, aku baru tahu lo kalo dulu logonya Apple begitu, ribet juga lihatnya wkwk. Ternyata bikin logo itu memang gak mudah ya, pengalaman dari bikin logo buat blog ku sendiri, nyari-nyari yang 'gue banget' harus gimana. Makanya suka kasian kalo ada yang nawar jasa pembuatan logo murah banget, padahal bikinnya butuh riset dan kreativitas tinggi ya.

    BalasHapus
  22. berarti logo blogku masuk ke jenis wordmerk ya kak? kalo ada waktu boleh mampir ke blogku dan kasih komentar gimana logo inpublika.com ya kak hehe

    BalasHapus
  23. Bagus ini dan bener banget. Pembuatan logo itu memang harusnya "mahal". Saya pernah dalam menentukan logo sebuah brand, risetnya gak main-main. Tidak bisa tidur hampir tiap hari karena ketika mau tidur "eh coba lihat ini dulu deh siapa tau ada inspirasi". Jadi memang, sudah sepantasnya logo as identitiy itu dihargai "mahal"

    BalasHapus
  24. Waaaahh makasih banyak tipsnyaa, penting banget mengetahui hal2 di atas apalagi kl kita punya sebuah brand ya

    BalasHapus
  25. Ckck..ternyata harga logo Pertamina semahal itu ya, awal pertama kali saya melihat perubahan ganti logo gak ngerti maksud 3 warna itu apaan, dibanding logo lama yg lebih masuk akal. Tapi yang lebih mengerti pastinya desainer logo ya

    BalasHapus
  26. Yang paling mengsankan dan sulit untuk dibuat yaitu buat logo yang simple dan mudah diingat. Itu pasti butuh proses brainstorming yang nggak sebentar, banyak revisi dan diskusi berkali2 siihh

    BalasHapus
  27. emang ya logo sepenting itu. ngeliat logonya aja, kadang bisa tau itu brand apa dan jualannya apa.

    BalasHapus
  28. Wah ini ilmu baru buatku kak. Memang membuat logo ada banyak hal yang harus diperhatikan ya. Mulai dari filosofinya sampai pemilihan bentuk dan warna. Karena nantinya akan identik dengan suatu brand.

    BalasHapus