Minggu, 07 Juli 2024

5 Alasan Kenapa Gen X Bisa Jadi Generasi Blogger Terbaik

5 Alasan Kenapa Gen X Bisa Jadi Generasi Blogger Terbaik

Gen X Generasi Blogger Terbaik. Ketika kita berbicara tentang pekerjaan di bidang digital marketing, maka generasi yang langsung terlintas di pikiran kita untuk mengisinya adalah generasi Z atau biasa disingkat dengan Gen Z.

Hal ini wajar saja mengingat Gen Z, yang lahir dari rentang tahun 1998 - 2012 (menurut penggolongan Badan Pusat Statistik) adalah generasi yang akrab dengan penggunaan teknologi.

Bukan hanya teknologi digital seperti komputer ataupun laptop, Gen Z juga sudah mengenal internet sedari kecil. Pengenalan yang cepat ini, menjadikan sebagian besar Gen Z adalah pengguna media sosial dominan.

Sebut saja dua media sosial terpopuler saat ini, dan juga sama-sama sedang bersaing ketat yakni Instagram dan TikTok. Instagram, didapatkan dari laporan Napoleoncat memiliki persentase jumlah pengguna Gen Z yang cukup tinggi.

Adapun nilai persentase tersebut mencapai 32,9% dari rentang umur 18-24 tahun dan 39,8% dari rentang umur 25-34 tahun.

Hal yang sama juga terjadi pada aplikasi media sosial berbagi video pendek TikTok. Di mana menurut laporan Data of Business Apps, pengguna TikTok paling banyak didominasi oleh rentang umur 18-24 tahun, dengan nilai persentasenya mencapai 34,9%.

Disusul oleh pengguna di rentang umur 25-34 tahun dengan nilai persentasenya mencapai 28,2%.

Lebih gila lagi, mayoritas Gen Z menjadi pengguna media sosial dengan jam konsumsi yang "luar biasa" (bahasa halus mimin untuk bilang Gen Z itu mayoritas kecanduan sosmed).

Didapatkan dari Indonesia Gen Z Report 2022, Gen Z dapat mengakses media sosial lebih dari tiga jam dalam sehari. Gen Z juga menjadikan media sosial sebagai sumber utama mereka dalam mencari berita.

73% Gen Z menggunakan media sosial untuk mendapatkan sumber berita. [Wkwkwk...pantes banyak yang sotoy walau informasi yang didapat baru sedikit]

Data-data di atas sebenarnya cukup kuat untuk menjadi alasan mengapa Gen Z lebih akrab ditemukan pada pekerjaan-pekerjaan di bidang digital marketing. Terutama yang berkaitan langsung dengan kegiatan memengaruhi orang lain atau menjadi Influencer/Content Creator.

Baca Juga: 5 Akun Instagram yang Wajib Di-Follow Content Creator

Ya, banyak di antara kalangan Gen Z yang menggunakan media sosial sebagai tempat untuk menyuarakan pendapatnya. Hal ini juga selaras dengan apa yang dikatakan oleh Uni Lubis, Pemimpin Redaksi dari IDN Times;

"Anak muda dapat memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan pendapatnya, memengaruhi wacana publik, dan mendorong pengambilan keputusan".

Apabila Gen X ingin bersaing bersama dengan Gen Z di bidang ini (menjadi influencer), jelas kompetisi yang diberikan akan sulit. Terlebih kebanyakan Gen X sudah memiliki tanggung jawab lain yakni mengurusi Suami/Istri dan Anak-Anak.

Ingat ya, mimin hanya bilang sulit, bukan berarti tidak mungkin atau tidak bisa bersaing. Karena faktanya, cukup banyak dari influencer Gen X yang sukses dan menginspirasi.

Meskipun begitu, ada satu jenis pekerjaan di bidang digital marketing yang mimin rasa Gen X akan jauh lebih unggul. Pekerjaan yang mimin maksud itu adalah menjadi Blogger.

Ya, mimin punya opini bahwa Gen X bisa menjadi Generasi Blogger Terbaik. Mengapa bisa begitu?. Mari kita pelajari terlebih dahulu alasan mengapa kebanyakan Gen Z tidak tertarik menjadi blogger.

Alasan Mengapa Kebanyakan Gen Z Tidak Tertarik Menjadi Blogger

Mengapa Blogger Tidak Populer di Kalangan Gen Z

Sumber: personifycorp.com

1. Blogging itu Melelahkan

Alasan yang pertama adalah karena blogging itu melelahkan. Ya, terlebih lagi jika blogging tersebut diperuntukan untuk cepat menghasilkan uang yang banyak. Kita pastinya memerlukan produksi konten yang lebih banyak lagi.

Untuk bisa memproduksi konten yang banyak tersebut, kita pasti akan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Terlebih di bagian riset konten. Melakukan teknik Black Hat SEO dengan teknik copas konten website lain atau page hijacking jelas akan menjadikan nyawa dari blog yang dijalankan tidak akan lama.

Blog akan dideteksi sebagai spam dan hangus terkena penalty dari Google. Beberapa dari kamu mungkin akan menyeletuk "Kan Sudah Ada AI, kita bisa bikin konten cepat, tanpa memerlukan waktu yang lama untuk riset konten".

Konten hasil AI sekalipun tetap butuh sentuhan manusia di dalamnya. Kita perlu melakukan perombakan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan kaidah SEO friendly dan pastinya algoritma terbaru Google, E-E-A-T.

Mungkin dulu banyak di antara Gen Z yang bermain blog bukan untuk menghasilkan uang. Tapi untuk mengekspresikan dirinya kepada khalayak umum.

Dengan semakin canggihnya media sosial, Gen Z jadi punya ladang baru untuk mereka bisa mengekspresikan dirinya lebih atraktif. Mereka tak perlu lagi capai memikirkan kalimat yang bagus untuk bisa menjadi konten blog menarik. 

2. Butuh Waktu Lama untuk Terkenal

Alasan yang kedua adalah blogger, butuh waktu lama untuk terkenal. Terlebih lagi di Indonesia, yang kita semua tahu, memiliki mayoritas masyarakat dengan minat membaca yang kurang.

Hal ini berbanding terbalik dengan media sosial. Di mana "hanya dengan" sedikit sentuhan konten audio visual, penggunanya bisa saja mendadak terkenal. Mereka bisa dengan mudah diundang ke acara Televisi jika kontennya berhasil berkali-kali masuk FYP (For Your Page)  

3. Hasil Monetisasi

Alasan yang ketiga adalah hasil monetisasi yang didapatkan dari kegiatan blogging tidak sebesar hasil monetisasi yang didapatkan via konten media sosial. Terlebih jika dibandingkan dengan program monetisasi milik TikTok, Facebook, dan Instagram dengan Subscriptionnya.

Mereka yang mendapatkan hasil monetisasi besar dari blogging, biasanya harus siap bersaing dengan konten konten media ternama pada keyword dengan nilai CPC (Cost Per Click) tinggi.

Untuk yang ini, kabarnya mulai awal tahun 2024, Adsense untuk publisher blog mulai beralih ke metrik lain yakni Cost Per Mile. Tambah sulitlah untuk blogger bisa mendapatkan hasil monetisasi yang besar.

Mereka harus benar-benar fokus menghasilkan konten berkualitas demi mendapatkan traffic yang besar, yang itu juga berujung pada besarnya pendapatan via Google Adsense.

Mengapa Gen X Bisa Menjadi Generasi Blogger Terbaik?

Alasan Mengapa Gen X Bisa Jadi Blogger Terbaik

Sumber: Miro.medium.com

1. Minim Persaingan dengan Gen Z

Alasan yang pertama adalah minim persaingan dengan Gen Z. Seperti yang kita tahu, Gen Z adalah generasi yang sibuk kerja atau sangat-sangat produktif. Kebanyakan dari mereka memiliki orientasi untuk bisa menghasilkan cepat.

Blogging jelas bukan pilihan terbaik untuk mereka.

2. Gen X Punya Segudang Pengalaman dan Pengetahuan

Alasan yang kedua adalah karena Gen X punya segudang pengalaman dan pengetahuan. Tidak heran jika kebanyakan dari mereka mendapatkan panggilan dari Gen Z sebagai "Sepuh".

Hal ini wajar mengingat Gen X mengalami perkembangan teknologi secara bertahap.

3. Gen X Punya Jaringan Bisnis yang Bukan Hanya Luas, Tapi Kuat

Pengalaman dan pengetahuan yang Gen X miliki, menjadikan mereka sebagai generasi yang kebanyakan memiliki jaringan bisnis yang luas. Bukan hanya luas, tetapi juga kuat. Mereka tidak canggung untuk berbaur satu sama lain, bahkan dengan Gen Z sekalipun yang lebih melek akan teknologi terbaru.

4. Kebanyakan Orientasi Mereka Terpusat Pada Kualitas Konten

Alasan keempat adalah karena Gen X menjalankan blog untuk passion. Ya, kebanyakan dari Gen X menjalankan blog untuk konten suka-suka. Untuk konten sharing pengalaman dan sharing ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan.

Karena ditujukan untuk passion, kebanyakan konten blog yang Gen X hasilkan memiliki kualitas yang tinggi. Punya nilai lebih untuk algoritma Google, E-E-A-T, terlebih pada poin Experience.

Baik itu dari segi penulisan cerita ataupun dari pesan yang ingin disampaikan.

Tidak jarang juga kebanyakan dari Gen X mampu menulis konten blog lebih dari 1000 kata. Mimin pernah menjumpai konten blog dari Gen X yang tulisannya bahkan mencapai 3000 kata lebih!.

Bikin bosan?, justru di sinilah kekuatan mereka. Meskipun jumlah kata yang dituliskan banyak, tapi penulisan kontennya bisa tetap membuat pengunjung penasaran dengan isinya.

5. Gen X Punya Banyak Pembaca Setia

Terakhir, adalah Gen X yang punya banyak segmen pembaca setia. Bahkan kebanyakan komunitas Blogger yang mimin ketahui, diisi oleh mereka mereka dari kalangan Gen X.

Mungkin, satu-satunya tantangan Gen X untuk jadi blogger hebat, datang dari mereka Gen Y atau milenial

Inilah penjelasan lengkap mengapa Gen X, menurut mimin bisa menjadi generasi Blogger terbaik.

Baca Juga: Andri Mengajak Kamu untuk Bekerja Sama

BTW, mimin sendiri adalah blogger dari kalangan Gen Z kok, jadi kalimat sindiran di awal-awal artikel itu, juga ditujukan untuk mimin, Ehehe.

Ingin dapatkan insight terbaru lainnya?. Silahkan ikuti terus blog ini, atau kamu bisa follow Instagram mimin di @andrimarzaakhda

Semoga bermanfaat.

---

Sumber Data:

- https://www.linkedin.com/pulse/navigasi-era-cpm-strategi-publisher-indonesia-untuk-penghasilan-hsb-eissc/

- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/02/09/media-sosial-jadi-sumber-utama-gen-z-dalam-mengakses-berita

- https://goodstats.id/article/melihat-rerata-screen-time-gen-z-indonesia-dalam-bermedsos-berapa-lama-dalam-sehari-f3kLL

https://upgraded.id/data-jumlah-pengguna-instagram-di-indonesia

27 comments:

  1. Sebagai salah satu gen X cukup bangga jadi blogger, secara saya juga menggunakan sosmed secukupnya saja, tidak yang berlama-lama mantengin sosmed, kecuali memang infonya valid dan menginspirasi

    BalasHapus
  2. Wah, ternyata Mimin genZ. Hebat masih mudah, pengetahuan SEO-nya sudah mendalam. Sebagai blogger, kebanyakan rekan saya itu kayaknya Gen Y (Milenial). Mungkin karena ngumpulnya sama yang seumuran juga, ya.

    BalasHapus
  3. Saya juga adalah dari golongan gen X dan saat ini masih bertahan ngeblog. Main sosmed kadang-kadang saja.

    BalasHapus
  4. BTW, klasifikasi generasi yang saya gunakan di sini menurut penggolongan Badan Pusat Statistik.
    - Baby Boomer 1946-1964
    - Gen X 1965-1980, jadi sekarang di tahun 2024, yang paling muda dari generasi ini sudah berumur 40 tahun.
    - Gen Y 1981-1996
    - Gen Z 1997-2012
    Gen Alpha 2012-2024

    BalasHapus
  5. Klo gen Y mungkin perpaduan antara Blogger dan Influencer kali ya, karena rata mereka cukup handal menggunakan sosmed buat cari cuan. Klo saya entah mengapa masih suka jadi blogger padahal cuan di bidang ini sudah jauh lebih berkurang dibanding tahun2 sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuan paling besar menjadi Blogger sekarang, berasal dari jasa tanam backlink. Cukup worth it, terlebih jika blog yang dimiliki sudah besar.

      Hapus
  6. Sebagai emak-emak generasi Y, saya memang sedang galau mau fokus di mana? Blogging baru mulai belajar, main medsos keknya gak setelaten itu juga untuk Ngonten tiap hari, nyari followers. Apalagi TikTok, duh kek bukan dunia saya banget 😂. Terima kasih ulasannya, menarik. Membuat saya berfikir ulang untuk fokus kemana selanjutnya 👍

    BalasHapus
  7. Gen x lebih stabil dan konsisten dibanding gen z yang suka membangkang

    BalasHapus
  8. Sebagai emak blogger yang termasuk gen X, aku merasa paling nyaman ngeblog. Ya meskipun main juga media sosial. Kalau FB dan Twitter (sekarang X) sudah pasti yang duluan yaaa. Udah bestie bener hehehe. IG, Tiktok, Youtube sebagai pendukung aja. Ga lama main IG sih capek juga kwkwkwkwkwkwk. Video yang penting bisa mengikuti, ga ahli lah :D Anak2ku gen Z malah ga begitu main socmed... Punya tapi biasa aja.

    BalasHapus
  9. saya pikir gen y ternyata gen x ya. mungkin krn gen x daya tahan dan kesabarannya masih jauh lebih unggul sehingga tekun ngeblog dibanding gen setelahnya yg sudah banyak terpapar sosmed ^^"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau gen Y sepertinya sekarang lebih banyak mengikuti Gen Z. Menjadi content creator di platform media sosial

      Hapus
  10. Gen X memiliki semua kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi blogger yang sukses. Mereka memiliki pengalaman yang kaya, keterampilan menulis yang kuat, kreativitas dan keaslian, kemampuan beradaptasi, dan semangat berbagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah sebabnya tulisan mereka penuh dengan daging

      Hapus
  11. Gen X mengalami 2 era. Dari yang tidak tersentuh dengan dunia digital. Di pertengahan mulai akrab dengan digital. Makanya memang cocok jadi blogger. Karena sudah terbiasa untuk menjalani proses yang tidak instan. Harapan saya semoga aja semangat dan ketrampilan Gen X ngeblog bisa diturunkan ke generasi bawahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, iya benar sekali. Agar generasi ke bawahnya, punya pemikiran kritis dan bisa menuangkan ide ke dalam tulisan.

      Hapus
  12. Setuju sihhh, kalau gen X bisa menjadi generasi blogger terbaik. Tahu sendiri kan gen Z maunya serba instan. Nah ngeblog itu ngga bisa instan, banyak yang harus dibangun sebelum bisa monet dan beken. Dan aku pun setuju kalau alasan ngeblog gen X adalah passion. Ini yang jadi bahan bakar buat terus konsisten nulis.

    BalasHapus
  13. Gen X dan Gen Z itu seperti generasi ortu dan anak. Gen Y aka Generasi Milenial ke mana nih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikut yang Gen Z bun.. Meskipun banyak juga yang jadi blogger

      Hapus
  14. Bener banget, sebagai generasi X saat ditanya pilih posting di sosial media atau di blog, tentu aku akan menjawab di blog hehehe.... meskipun lebih repot (lama) prosesnya tapi lebih nyaman di blog...

    BalasHapus
  15. Setuju sih kak... aku coba nih ke anakku suruh nulis di blog maless dia lebih enak baca katanya... Semoga aja sih blogger2 ini akan muncul.di generasi.Z biar ada penerusnya

    BalasHapus
  16. hehe iya setuju banget. dan kayaknya emang karena gen z lebih visual dan pengennya yang serba cepat ya. makanya mereka lebih cocok di media sosial kayak instaggram dan tiktok

    BalasHapus
  17. Aku setuju sih karena gen X ini udah mulai ngeblog istilahnya pemain lama lah. Kalau aku masuk gen Y atau milenial jadi bisa dibilang ngga sehebat gen X yang kadang blog itu bisa menghasilkan cuan sampe puluhan juta

    BalasHapus
  18. Anak Gen X hadiiiirrr :D
    Iya nih suka geleng2 ma Gen Z tapi ya gimana sejak lahir zamannya udah beda. Kyknya memang generasi X karena yang mengalami transisi dari masa "sulit" ke masa "mudah" (karena teknologi) jadi kyk lebih menghargai proses gitu gak sih? Sehingga, gk masalah jalan lambat asal hasil baik, ketimbang buru2 terkenal (dgn posting2 sosmed) semata?

    BalasHapus
  19. Muehehe ... aku gen x punya anak gen z, valid semua yang kamu tuliskan, BTW aku nih kadang galau dengan posisiku, dibilang gen X kerap gak cocok dengan mereka, klo milenial gak juga. Mungkin malah aku ngeblend sama gen Z gara-gara adaptasi melulu sama anak 😀😀

    BalasHapus
  20. Menurut saya monetisasi diblog masih terbilang cukup besar, apalagi kalau dari adsen. Tapi memang untuk bisa mengajukan lalu diterima itu yang cukup sulit kalau diblog, tapi kalau iklan sudah tayang saya yakin 1.3 setiap bulan sudah pasti akan dapat,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaps paling sulit memang proses diterimanya itu. Kalau sudah diterima harus bisa main di kata kunci search volume cukup menuju tinggi, dan produksi konten berkualitas secara konsisten. Saya sendiri milih rekber

      Hapus