Instagram Marketing vs TikTok Marketing - Ada banyak media sosial yang digunakan pebisnis untuk meningkatkan brandnya di mata audience. 2 di antara banyak media sosial terpopuler yang sering digunakan oleh pebisnis saat ini adalah Instagram dan juga TikTok.
Instagram adalah media sosial yang dikembangkan pertama kali oleh Kevin Systrom dan juga Mike Krieger. Di awal mula peredarannya, Instagram masih menggunakan nama Burbn, mengikuti nama perusahaan mereka.
Saat itu Instagram (Burbn) masih terbatas untuk pengguna iPhone saja, dan digunakan untuk upload foto dan berbasis aplikasi lokasi. Melalui aplikasi ini pengguna bisa berbagi foto lokasi yang sedang dikunjungi.
Merasa bahwa aplikasi ini terlalu mirip dengan Foursquare saat itu, Kevin Systrom mulai menambahkan fitur lain seperti likes dan juga comments. Perubahan demi perubahan terus dilakukan. Dimulai dari perubahan nama menjadi Instagram, hingga pergantian CEO baru ke Adam Mosseri.
Dan untuk sekarang jadilah seperti Instagram yang kita kenal.
Lalu untuk TikTok, aplikasi media sosial ini pertama kali dikembangkan oleh Zhang Yiming. Zhang Yiming sendiri tercatat sebagai pendiri perusahaan teknologi ByteDance.
Saat pertama kali dirilis, TikTok memiliki nama panggung yakni Douyin. Dalam waktu yang singkat, di tahun 2016, Douyin mampu menggaet hingga 100 juta pengguna dengan 1 miliar video views setiap harinya.
Douyin terus berkembang hingga di tahun 2017, mereka mengakuisisi Musical.ly, dari Amerika Serikat. Di tahun yang sama pula nama Douyin diganti menjadi nama TikTok.
Meskipun sempat mendapatkan pertentangan, terlebih di Indonesia pada tahun 2018, TikTok terus memperbaiki diri dan menjadi salah satu aplikasi yang banyak melahirkan influencer baru di tahun 2020.
Selain digunakan untuk keperluan hiburan, kedua aplikasi ini juga banyak digunakan untuk keperluan branding bisnis. Beberapa dari pebisnis yakin bahwa Instagram, sebagai media sosial yang cukup tua, lebih unggul daripada TikTok.
Beberapa yang lain merasa tidak seperti itu. Mereka sangat yakin bahwa TikTok adalah aplikasi media sosial yang paling ampuh digunakan untuk menjangkau pasar anak muda.
Baca Juga: Daftar Tools Instagram Marketing Terbaik
Lantas, dari kedua aplikasi ini, manakah yang paling unggul?. Apakah menjalankan Instagram marketing lebih worth it ketimbang menjalankan TikTok Marketing?. Atau justru sebaliknya?.
Jawaban dari pertanyaan ini akan segera terjawab lengkap di dalam artikel ini. Jadi simak baik-baik ya!.
Instagram Marketing vs TikTok Marketing
Untuk mengetahui manakah yang unggul antara kedua aplikasi media sosial ini untuk marketing, maka kita perlu poin pembanding. Di sini mimin akan memberikan 6 poin pembanding yakni;
- Audiens
- Fitur
- Influencer Marketing (Awards, Content Creator Kecil)
- Program Monetisasi
- SEO
- Integrasi dengan Media Sosial Lain
Kita mulai dari poin yang pertama yakni audiens.
1. Audiens
TikTok memiliki demografi audiens yang didominasi oleh mereka yang berasal dari generasi Z dan millenial.
Hampir 50% pengguna TikTok adalah pengguna dengan usia di bawah 30 tahun. 25% di antaranya bahkan berusia di bawah 20 tahun.
Sedangkan demografi audiens yang dimiliki oleh Instagram cenderung dikuasai oleh generasi yang sudah matang, yakni generasi millenial dan beberapa dari Gen Z.
37,8% pengguna Instagram berada pada rentang usia 18-24 tahun. 29.7% ada di rentang usia 25-34 tahun, 12,2% di usia 35-44 tahun, 20.3% di umur 13-17 tahun.
Dilihat dari data di atas tentu saja benar bahwa TikTok lebih unggul ketimbang Instagram untuk target audience yang berasal dari Gen Z. Banyaknya pengguna TikTok dari kalangan Gen Z, tentu akan memudahkan pebisnis untuk jalankan viral marketing.
Apalagi fakta bahwa generasi Z sekarang ini mudah mengalami FOMO.
Lalu untuk Instagram, meskipun tidak unggul untuk dominasi target audience Gen Z, tapi Instagram masih lebih unggul untuk generasi milenial yang lebih matang.
Instagram bisa diandalkan untuk pebisnis bangun relationship marketing lebih awet ketimbang hanya sekedar melakukan aktivitas jual beli saja.
2. Fitur
Poin pembanding kedua yakni fitur. Di sini mimin akan membuat listnya terlebih dahulu, dimulai dari Instagram.
- Upload postingan, story, reels, dan live, iklan, channel, highlights.
- Threads, insight, aktivitas Anda, arsip, penyimpanan, guide, pengawasan, verifikasi Meta, close friends, daftar berbagi, favorit, avatar profile, direct messages, notes, templates reels.
- Music, audio trending, reels editor, polling, add music to post, schedule post, add topics for reels, reels remix.
- Comments, filter dan efek, GIF comments, pengingat, pin lokasi, collaboration, Instagram ads, dan lain-lain.
Sedangkan TikTok;
- Upload foto, teks, video 30 detik sampai 10 menit, live, template reels, story.
- Shop, pesan masuk, for you page, penyimpanan, saldo reward, filter, efek, stitch playlist, music, tiktok ads, reposting, GIFT, analisis, creator marketplace, kerja sama dengan artis, music, tiktok affiliate.
- Comments, pin lokasi, dan lain-lain.
List yang mimin berikan memang tidak mencakup seluruh fitur yang ada dari kedua aplikasi media sosial ini. Hanya saja, jika dilihat dari banyaknya fitur yang dimiliki, jelas Instagram lebih unggul.
Ya, hal ini wajar mengingat Instagram masih menggunakan konsep feed foto, sedangkan TikTok murni mengandalkan video. Meskipun sudah ada fitur upload foto, nantinya foto tersebut akan berubah layaknya video slide foto.
Kedua aplikasi ini juga terkenal saling "mencuri ide satu sama lain".
Ya sebut saja Instagram yang mencuri ide Reels, Reels Remix, Reels Editing, Audio Trending. Ataupun dari TikTok yang mencuri ide gagal Instagram yakni TikTok Shop, TikTok upload video panjang 10 menit (dari IG TV), sekarang TikTok Stories.
Untuk pilihan distribusi content marketing yang lebih beragam, Instagram masih pilihan yang terbaik.
3. Influencer
Sumber: Google Images |
Dari poin pembanding influencer, TikTok unggul di bagian ini.
Melalui TikTok strategi influencer marketing lebih mudah dijalankan. Apalagi pilihan influencer yang didapatkan tidak terbatas pada mega influencer atau macro influencer saja.
Karena dengan micro atau nano influencer sekalipun akun bisnis TikTok bisa mendapatkan reach dan engagements yang cukup. Bahkan jika FYP, maka akun bisnis TikTok kamu jadi lebih mudah dikenali.
Meskipun mengikuti algoritma yang dihasilkan dari kebiasaan pengguna, terkadang atau bahkan sering, video yang muncul di FYP bukanlah sesuatu yang disukai oleh pengguna.
Ada banyak FYP video yang berasal dari topik yang sedang viral saat ini, atau ramai mendapatkan respons dari pengguna TikTok.
Hal inilah yang kurang dimaksimalkan oleh Instagram. Di mana Instagram cenderung mengeksklusifkan diri dan kurang bersahabat untuk content creator kecil.
Berbeda jauh dari Instagram, TikTok terkhusus di Indonesia, bahkan mengadakan awards untuk content creator mereka. Di mana di tahun ini, @pandawaragroup meraih 2 penghargaan untuk kategori Creator of The Year dan Rising Star of The Year.
Ya, TikTok adalah pilihan terbaik pebisnis jalankan influencer marketing dan untuk content creator kecil memulai karirnya.
4. Program Monetisasi
Sumber: Harpaltech.com |
Poin keempat yang menjadi pembanding kita kali ini adalah adanya program monetisasi.
Ya, media sosial sekarang telah berubah trendnya dari media sosial terdahulu. Di mana sekarang media sosial dianggap tidak lagi hanya sebagai media hiburan tapi juga media untuk cari cuan.
Trend seperti ini sebenarnya berawal dari program Adsense YouTube dan juga Blogger. Langkah ini kemudian diikuti oleh Facebook melalui program monetisasinya seperti dulu Facebook Instant Article (sudah tidak aktif), Facebook Gaming, Facebook Fanspage, Facebook Group dan lain-lain.
Langkah ini kemudian diikuti oleh banyak media sosial lainnya, seperti Instagram dan juga TikTok. Lagi-lagi di sini TikTok menunjukkan keunggulannya. Ada banyak program monetisasi yang bisa didapatkan dari TikTok.
Seperti program monetisasi;
- Kode referral
- TikTok Shop
- TikTok Affiliate
- TikTok Creator Fund
- TikTok Ads
- TikTok Creator Marketplace
- Live Streaming
- TikTok Pulse
- Collect Tips
Untuk mendapatkan akses program monetisasi di TikTok ini terbilang cukup mudah bila dibandingkan dengan program monetisasi yang dimiliki oleh pesaingnya, yakni Instagram.
Bisa dibilang bahwa kualifikasi akun Instagram untuk mendapatkan akses monetisasi lebih sulit ketimbang TikTok dan bahkan Adsense.
Tidak heran jika Instagram memberikan panduan khusus untuk pengguna bisa mengakses fitur monetisasi dari laman Pencapaian.
Sumber: Instagram.com |
5. SEO
Sumber: Instagram.com |
Berikutnya adalah perbedaan dari poin SEO. Ya, baik Instagram maupun TikTok sama sama memiliki fitur pencarian untuk memudahkan pengguna menemukan akun yang ingin dilihat.
Sumber: TikTok.com |
Bahkan fitur pencarian TikTok bisa aktif di kolom komentar atau postingan tertentu, dan pencarian tersebut ditandai dengan warna biru.
Sumber: TikTok.com |
6. Integrasi dengan Media Sosial Lain
Instagram memiliki integrasi dengan aplikasi lainnya yang masih dinaungi oleh perusahaan Meta. Hal yang sama juga berlaku untuk TikTok. Hanya saja Instagram memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi di mana mereka akan membatalkan proses login langsung.
Dari poin ini Instagram unggul. Mereka memang menawarkan kita untuk compability dengan aplikasi lain, tapi tidak melupakan poin keamanan.
O iya, baru-baru ini TikTok Shop dikabarkan hidup kembali dengan melakukan kerjasama bersama Tokopedia.
Ini tentu saja menarik mengingat TikTok tercatat sebagai social commerce terbaik di tahun 2022 kemarin. Inilah penjelasan lengkap tentang Instagram Marketing vs TikTok Marketing.
Kalau menurutmu sendiri mana nih yang lebih unggul?.
Kalau jawaban mimin sih tetap ya, menyesuaikan kebutuhan content marketing dan target audience yang dimiliki.
Baca Juga: Strategi Komentar di Instagram
Ingin dapatkan insight terbaru lainnya?. Silahkan ikuti terus blog ini, atau kamu bisa follow Instagram @andrimarzaakhda.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih ilmu digital marketingnya. Karakteristik Instagram dan TikTok agak berbeda walaupun segmentasi sama2 generasi muda. Baik Instagram maupun TikTok memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing
BalasHapusMasing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan ya. Kalo aku lebih suka Instagram karena lebih lengkap fiturnya meski untuk monetisasi lebih gampang Tiktok. Bisa dapat duit meski baru bikin akun.
BalasHapusTeringat Tiktok di awal kemunculannya. Dianggap aplikasi alay, hanya joget-joget nggak jelas. Namun, kemudian tiba-tiba banyak artis yang menggunakannya. Dari sanalah, saya merasa Tiktok "naik kelas". Kini Tiktok bukan hanya tempat untuk joget-joget, konten edukasi pun bisa banget dibuat disana.
BalasHapus